Kisah Perjalanan Cinta yang Mengharukan..
Cerita ini adalah kisah nyata… dimana perjalanan hidup ini ditulis oleh seorang istri dalam sebuah laptopnya.
Bacalah, semoga kisah nyata ini menjadi pelajaran bagi kita semua.
***
Cinta itu butuh kesabaran…
Sampai dimanakah kita harus bersabar menanti cinta kita???
Hari itu.. aku dengannya berkomitmen untuk menjaga cinta kita..
Aku menjadi perempuan yg paling bahagia…..
Pernikahan kami sederhana namun meriah…..
Ia menjadi pria yang sangat romantis pada waktu itu.
Aku bersyukur menikah dengan seorang pria yang shaleh, pintar, tampan & mapan pula.
Ketika kami berpacaran dia sudah sukses dalam karirnya.
Kami akan berbulan madu di tanah suci, itu janjinya ketika kami berpacaran dulu..
Dan setelah menikah, aku mengajaknya untuk umroh ke tanah suci….
Aku sangat bahagia dengannya, dan dianya juga sangat memanjakan aku… sangat terlihat dari rasa cinta dan rasa sayangnya pada ku.
Banyak orang yang bilang kami adalah pasangan yang serasi. Sangat terlihat sekali bagaimana suamiku memanjakanku. Dan aku bahagia menikah dengannya.
***
Lima tahun berlalu sudah kami menjadi suami istri, sangat tak terasa waktu begitu cepat berjalan walaupun kami hanya hidup berdua saja karena sampai saat ini aku belum bisa memberikannya seorang malaikat kecil (bayi) di tengah keharmonisan rumah tangga kami.
Karena dia anak lelaki satu-satunya dalam keluarganya, jadi aku harus berusaha untuk mendapatkan penerus generasi baginya.
Alhamdulillah saat itu suamiku mendukungku…
Ia mengaggap Allah belum mempercayai kami untuk menjaga titipan-NYA.
Tapi keluarganya mulai resah. Dari awal kami menikah, ibu & adiknya tidak menyukaiku. Aku sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari mereka, namun aku selalu berusaha menutupi hal itu dari suamiku…
Didepan suami ku mereka berlaku sangat baik padaku, tapi dibelakang suami ku, aku dihina-hina oleh mereka…
Pernah suatu ketika satu tahun usia pernikahan kami, suamiku mengalami kecelakaan, mobilnya hancur. Alhamdulillah suami ku selamat dari maut yang hampir membuat ku menjadi seorang janda itu.
Ia dirawat dirumah sakit pada saat dia belum sadarkan diri setelah kecelakaan. Aku selalu menemaninya siang & malam sambil kubacakan ayat-ayat suci Al – Qur’an. Aku sibuk bolak-balik dari rumah sakit dan dari tempat aku melakukan aktivitas sosial ku, aku sibuk mengurus suamiku yang sakit karena kecelakaan.
Namun saat ketika aku kembali ke rumah sakit setelah dari rumah kami, aku melihat di dalam kamarnya ada ibu, adik-adiknya dan teman-teman suamiku, dan disaat itu juga.. aku melihat ada seorang wanita yang sangat akrab mengobrol dengan ibu mertuaku. Mereka tertawa menghibur suamiku.
Alhamdulillah suamiku ternyata sudah sadar, aku menangis ketika melihat suami ku sudah sadar, tapi aku tak boleh sedih di hadapannya.
Kubuka pintu yang tertutup rapat itu sambil mengatakan, “Assalammu’alaikum” dan mereka menjawab salam ku. Aku berdiam sejenak di depan pintu dan mereka semua melihatku. Suamiku menatapku penuh manja, mungkin ia kangen padaku karena sudah 5 hari mata nya selalu tertutup.
Tangannya melambai, mengisyaratkan aku untuk memegang tangannya erat. Setelah aku menghampirinya, kucium tangannya sambil berkata “Assalammu’alaikum”, ia pun menjawab salam ku dengan suaranya yg lirih namun penuh dengan cinta. Aku pun senyum melihat wajahnya.
Lalu.. Ibu nya berbicara denganku …
“Fis, kenalkan ini Desi teman Fikri”.
Aku teringat cerita dari suamiku bahwa teman baiknya pernah mencintainya, perempuan itu bernama Desi dan dia sangat akrab dengan keluarga suamiku. Hingga akhirnya aku bertemu dengan orangnya juga. Aku pun langsung berjabat tangan dengannya, tak banyak aku bicara di dalam ruangan tersebut,aku tak mengerti apa yg mereka bicarakan.
Aku sibuk membersihkan & mengobati luka-luka di kepala suamiku, baru sebentar aku membersihkan mukanya, tiba-tiba adik ipar ku yang bernama Dian mengajakku keluar, ia minta ditemani ke kantin. Dan suamiku pun mengijinkannya. Kemudian aku pun menemaninya.
Tapi ketika di luar adik ipar ku berkata, ”lebih baik kau pulang saja, ada
kami yg menjaga abang disini. Kau istirahat saja. ”
Anehnya, aku tak diperbolehkan berpamitan dengan suamiku dengan alasan abang harus banyak beristirahat dan karena psikologisnya masih labil. Aku berdebat dengannya mempertanyakan mengapa aku tidak diizinkan berpamitan dengan suamiku. Tapi tiba-tiba ibu mertuaku datang menghampiriku dan ia juga mengatakan hal yang sama. Nantinya dia akan memberi alasan pada suamiku mengapa aku pulang tak berpamitan padanya, toh suamiku selalu menurut apa kata ibunya, baik ibunya salah ataupun tidak, suamiku tetap saja membenarkannya. Akhirnya aku pun pergi meninggalkan rumah sakit itu dengan linangan air mata.
Sejak saat itu aku tidak pernah diijinkan menjenguk suamiku sampai ia kembali dari rumah sakit. Dan aku hanya bisa menangis dalam kesendirianku. Menangis mengapa mereka sangat membenciku.
***
Hari itu.. aku menangis tanpa sebab, yang ada di benakku aku takut kehilangannya, aku takut cintanya dibagi dengan yang lain.
Pagi itu, pada saat aku membersihkan pekarangan rumah kami, suamiku memanggil ku ke taman belakang, ia baru aja selesai sarapan, ia mengajakku duduk di ayunan favorit kami sambil melihat ikan-ikan yang bertaburan di kolam air mancur itu.
Aku bertanya, ”Ada apa kamu memanggilku?”
Ia berkata, ”Besok aku akan menjenguk keluargaku di Sabang”
Aku menjawab, ”Ia sayang.. aku tahu, aku sudah mengemasi barang-barang kamu di travel bag dan kamu sudah memeegang tiket bukan?”
“Ya tapi aku tak akan lama disana, cuma 3 minggu aku disana, aku juga sudah lama tidak bertemu dengan keluarga besarku sejak kita menikah dan aku akan pulang dengan mama ku”, jawabnya tegas.
“Mengapa baru sekarang bicara, aku pikir hanya seminggu saja kamu disana?“, tanya ku balik kepadanya penuh dengan rasa penasaran dan sedikit rasa kecewa karena ia baru memberitahukan rencana kepulanggannya itu, padahal aku telah bersusah payah mencarikan tiket pesawat untuknya.
”Mama minta aku yang menemaninya saat pulang nanti”, jawabnya tegas.
”Sekarang aku ingin seharian dengan kamu karena nanti kita 3 minggu tidak bertemu, ya kan?”, lanjut nya lagi sambil memelukku dan mencium keningku. Hatiku sedih dengan keputusannya, tapi tak boleh aku tunjukkan pada nya.
Bahagianya aku dimanja dengan suami yang penuh dengan rasa sayang & cintanya walau terkadang ia bersikap kurang adil terhadapku.
Aku hanya bisa tersenyum saja, padahal aku ingin bersama suamiku, tapi karena keluarganya tidak menyukaiku hanya karena mereka cemburu padaku karena suamiku sangat sayang padaku.
Kemudian aku memutuskan agar ia saja yg pergi dan kami juga harus berhemat dalam pengeluaran anggaran rumah tangga kami.
Karena ini acara sakral bagi keluarganya, jadi seluruh keluarganya harus komplit. Walaupun begitu, aku pun tetap tak akan diperdulikan oleh keluarganya harus datang ataupun tidak. Tidak hadir justru membuat mereka sangat senang dan aku pun tak mau membuat riuh keluarga ini.
Malam sebelum kepergiannya, aku menangis sambil membereskan keperluan yang akan dibawanya ke Sabang, ia menatapku dan menghapus airmata yang jatuh dipipiku, lalu aku peluk erat dirinya. Hati ini bergumam tak merelakan dia pergi seakan terjadi sesuatu, tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Aku hanya bisa menangis karena akan ditinggal pergi olehnya.
Aku tidak pernah ditinggal pergi selama ini, karena kami selalu bersama-sama kemana pun ia pergi.
Apa mungkin aku sedih karena aku sendirian dan tidak memiliki teman, karena biasanya hanya pembantu sajalah teman mengobrolku.
Hati ini sedih akan di tinggal pergi olehnya.
Sampai keesokan harinya, aku terus menangis.. menangisi kepergiannya. Aku tak tahu mengapa sesedih ini, perasaanku tak enak, tapi aku tak boleh berburuk sangka. Aku harus percaya apada suamiku. Dia pasti akan selalu menelponku.
***
Berjauhan dengan suamiku, aku merasa sangat tidak nyaman, aku merasa sendiri. Untunglah aku mempunyai kesibukan sebagai seorang aktivis, jadinya aku tak terlalu kesepian ditinggal pergi ke Sabang.
Saat kami berhubungan jarak jauh, komunikasi kami memburuk dan aku pun jatuh sakit. Rahimku terasa sakit sekali seperti di lilit oleh tali. Tak tahan aku menahan rasa sakit dirahimku ini, sampai-sampai aku mengalami pendarahan. Aku dilarikan ke rumah sakit oleh adik laki-lakiku yang kebetulan menemaniku disana. Dokter memvonis aku terkena kanker mulut rahim stadium 3.
Aku menangis.. apa yang bisa aku banggakan lagi..
Mertuaku akan semakin menghinaku, suamiku yang malang yang selalu berharap akan punya keturunan dari rahimku.. namun aku tak bisa memberikannya keturunan. Dan kemudian aku hanya bisa memeluk adikku.
Aku kangen pada suamiku, aku selalu menunggu ia pulang dan bertanya-tanya, “kapankah ia segera pulang?” aku tak tahu..
Sementara suamiku disana, aku tidak tahu mengapa ia selalu marah-marah jika menelponku. Bagaimana aku akan menceritakan kondisiku jika ia selalu marah-marah terhadapku..
Lebih baik aku tutupi dulu tetang hal ini dan aku juga tak mau membuatnya khawatir selama ia berada di Sabang.
Lebih baik nanti saja ketika ia sudah pulang dari Sabang, aku akan cerita padanya. Setiap hari aku menanti suamiku pulang, hari demi hari aku hitung…
Sudah 3 minggu suamiku di Sabang, malam itu ketika aku sedang melihat foto-foto kami, ponselku berbunyi menandakan ada sms yang masuk.
Kubuka di inbox ponselku, ternyata dari suamiku yang sms.
Ia menulis, “aku sudah beli tiket untuk pulang, aku pulangnya satu hari lagi, aku akan kabarin lagi”.
Hanya itu saja yang diinfokannya. Aku ingin marah, tapi aku pendam saja ego yang tidak baik ini. Hari yg aku tunggu pun tiba, aku menantinya di rumah.
Sebagai seorang istri, aku pun berdandan yang cantik dan memakai parfum kesukaannya untuk menyambut suamiku pulang, dan nantinya aku juga akan menyelesaikan masalah komunikasi kami yg buruk akhir-akhir ini.
Bel pun berbunyi, kubukakan pintu untuknya dan ia pun mengucap salam. Sebelum masuk, aku pegang tangannya kedepan teras namun ia tetap berdiri, aku membungkuk untuk melepaskan sepatu, kaos kaki dan kucuci kedua kakinya, aku tak mau ada syaithan yang masuk ke dalam rumah kami.
Setelah itu akupun berdiri langsung mencium tangannya tapi apa reaksinya..
Masya Allah.. ia tidak mencium keningku, ia hanya diam dan langsung naik keruangan atas, kemudian mandi dan tidur tanpa bertanya kabarku..
Aku hanya berpikir, mungkin dia capek. Aku pun segera merapikan bawaan nya sampai aku pun tertidur. Malam menunjukkan 1/3 malam, mengingatkan aku pada tempat mengadu yaitu Allah, Sang Maha Pencipta.
Biasa nya kami selalu berjama’ah, tapi karena melihat nya tidur sangat pulas, aku tak tega membangunkannya. Aku hanya mengeelus wajahnya dan aku cium keningnya, lalu aku sholat tahajud 8 rakaat plus witir 3 raka’at.
***
Aku mendengar suara mobilnya, aku terbangun lalu aku melihat dirinya dari balkon kamar kami yang bersiap-siap untuk pergi. Lalu aku memanggilnya tapi ia tak mendengar. Kemudian aku ambil jilbabku dan aku berlari dari atas ke bawah tanpa memperdulikan darah yg bercecer dari rahimku untuk mengejarnya tapi ia begitu cepat pergi.
Aku merasa ada yang aneh dengan suamiku. Ada apa dengan suamiku? Mengapa ia bersikap tidak biasa terhadapku?
Aku tidak bisa diam begitu saja, firasatku mengatakan ada sesuatu. Saat itu juga aku langsung menelpon kerumah mertuakudan kebetulan Dian yang mengangkat telponnya, aku bercerita dan aku bertanya apa yang sedang terjadi dengan suamiku. Dengan enteng ia menjawab, “Loe pikir aja sendiri!!!”. Telpon pun langsung terputus.
Ada apa ini? Tanya hatiku penuh dalam kecemasan. Mengapa suamiku berubah setelah ia kembali dari kota kelahirannya. Mengapa ia tak mau berbicara padaku, apalagi memanjakan aku.
Semakin hari ia menjadi orang yang pendiam, seakan ia telah melepas tanggung jawabnya sebagai seorang suami. Kami hanya berbicara seperlunya saja, aku selalu diintrogasinya. Selalu bertanya aku dari mana dan mengapa pulang terlambat dan ia bertanya dengan nada yg keras. Suamiku telah berubah.
Bahkan yang membuat ku kaget, aku pernah dituduhnya berzina dengan mantan pacarku. Ingin rasanya aku menampar suamiku yang telah menuduhku serendah itu, tapi aku selalu ingat.. sebagaimana pun salahnya seorang suami, status suami tetap di atas para istri, itu pedoman yang aku pegang.
Aku hanya berdo’a semoga suamiku sadar akan prilakunya.
***
Dua tahun berlalu, suamiku tak kunjung berubah juga. Aku menangis setiap malam, lelah menanti seperti ini, kami seperti orang asing yang baru saja berkenalan.
Kemesraan yang kami ciptakan dulu telah sirna. Walaupun kondisinya tetap seperti itu, aku tetap merawatnya & menyiakan segala yang ia perlukan. Penyakitkupun masih aku simpan dengan baik dan sekalipun ia tak pernah bertanya perihal obat apa yang aku minum. Kebahagiaan ku telah sirna, harapan menjadi ibu pun telah aku pendam. Aku tak tahu kapan ini semua akan berakhir.
Bersyukurlah.. aku punya penghasilan sendiri dari aktifitasku sebagai seorang guru ngaji, jadi aku tak perlu meminta uang padanya hanya untuk pengobatan kankerku. Aku pun hanya berobat semampuku.
Sungguh.. suami yang dulu aku puja dan aku banggakan, sekarang telah menjadi orang asing bagiku, setiap aku bertanya ia selalu menyuruhku untuk berpikir sendiri. Tiba-tiba saja malam itu setelah makan malam usai, suamiku memanggilku.
“Ya, ada apa Yah!” sahutku dengan memanggil nama kesayangannya “Ayah”.
“Lusa kita siap-siap ke Sabang ya.” Jawabnya tegas.
“Ada apa? Mengapa?”, sahutku penuh dengan keheranan.
Astaghfirullah.. suami ku yang dulu lembut tiba-tiba saja menjadi kasar, dia membentakku. Sehingga tak ada lagi kelanjutan diskusi antara kami.
Dia mengatakan ”Kau ikut saja jangan banyak tanya!!”
Lalu aku pun bersegera mengemasi barang-barang yang akan dibawa ke Sabang sambil menangis, sedih karena suamiku kini tak ku kenal lagi.
Dua tahun pacaran, lima tahun kami menikah dan sudah 2 tahun pula ia menjadi orang asing buatku. Ku lihat kamar kami yg dulu hangat penuh cinta yang dihiasi foto pernikahan kami, sekarang menjadi dingin.. sangat dingin dari batu es. Aku menangis dengan kebingungan ini. Ingin rasanya aku berontak berteriak, tapi aku tak bisa.
Suamiku tak suka dengan wanita yang kasar, ngomong dengan nada tinggi, suka membanting barang-barang. Dia bilang perbuatan itu menunjukkan sikap ketidakhormatan kepadanya. Aku hanya bisa bersabar menantinya bicara dan sabar mengobati penyakitku ini, dalam kesendirianku..
***
Kami telah sampai di Sabang, aku masih merasa lelah karena semalaman aku tidak tidur karena terus berpikir. Keluarga besarnya juga telah berkumpul disana, termasuk ibu & adik-adiknya. Aku tidak tahu ada acara apa ini..
Aku dan suamiku pun masuk ke kamar kami. Suamiku tak betah didalam kamar tua itu, ia pun langsung keluar bergabung dengan keluarga besarnya.
Baru saja aku membongkar koper kami dan ingin memasukkannya ke dalam lemari tua yg berada di dekat pintu kamar, lemari tua yang telah ada sebelum suamiku lahir tiba-tiba Tante Lia, tante yang sangat baik padaku memanggil ku untuk bersegera berkumpul diruang tengah, aku pun menuju ke ruang keluarga yang berada ditengah rumah besar itu, yang tampak seperti rumah zaman peninggalan belanda.
Kemudian aku duduk disamping suamiku, dan suamiku menunduk penuh dengan kebisuan, aku tak berani bertanya padanya.
Tiba-tiba saja neneknya, orang yang dianggap paling tua dan paling berhak atas semuanya, membuka pembicaraan.
“Baiklah, karena kalian telah berkumpul, nenek ingin bicara dengan kau Fisha”. Neneknya berbicara sangat tegas, dengan sorot mata yang tajam.
”Ada apa ya Nek?” sahutku dengan penuh tanya..
Nenek pun menjawab, “Kau telah bergabung dengan keluarga kami hampir 8 tahun, sampai saat ini kami tak melihat tanda-tanda kehamilan yang sempurna sebab selama ini kau selalu keguguran!!“.
Aku menangis.. untuk inikah aku diundang kemari? Untuk dihina ataukah dipisahkan dengan suamiku?
“Sebenarnya kami sudah punya calon untuk Fikri, dari dulu.. sebelum kau menikah dengannya. Tapi Fikri anak yang keras kepala, tak mau di atur,dan akhirnya menikahlah ia dengan kau.” Neneknya berbicara sangat lantang, mungkin logat orang Sabang seperti itu semua.
Aku hanya bisa tersenyum dan melihat wajah suamiku yang kosong matanya.
“Dan aku dengar dari ibu mertuamu kau pun sudah berkenalan dengannya”, neneknya masih melanjutkan pembicaraan itu.
Sedangkan suamiku hanya terdiam saja, tapi aku lihat air matanya. Ingin aku peluk suamiku agar ia kuat dengan semua ini, tapi aku tak punya keberanian itu.
Neneknya masih saja berbicara panjang lebar dan yang terakhir dari ucapannya dengan mimik wajah yang sangat menantang kemudian berkata, “kau maunya gimana? kau dimadu atau diceraikan?“
MasyaAllah.. kuatkan hati ini.. aku ingin jatuh pingsan. Hati ini seakan remuk mendengarnya, hancur hatiku. Mengapa keluarganya bersikap seperti ini terhadapku..
Aku selalu munutupi masalah ini dari kedua orang tuaku yang tinggal di pulau
kayu, mereka mengira aku sangat bahagia 2 tahun belakangan ini.
“Fish, jawab!.” Dengan tegas Ibunya langsung memintaku untuk menjawab.
Aku langsung memegang tangan suamiku. Dengan tangan yang dingin dan gemetar aku menjawab dengan tegas.
”Walaupun aku tidak bisa berdiskusi dulu dengan imamku, tapi aku dapat berdiskusi dengannya melalui bathiniah, untuk kebaikan dan masa depan keluarga ini, aku akan menyambut baik seorang wanita baru dirumah kami.”
Itu yang aku jawab, dengan kata lain aku rela cintaku dibagi. Dan pada saat itu juga suamiku memandangku dengan tetesan air mata, tapi air mataku tak sedikit pun menetes di hadapan mereka.
Aku lalu bertanya kepada suamiku, “Ayah siapakah yang akan menjadi sahabatku dirumah kita nanti, yah?”
Suamiku menjawab, ”Dia Desi!”
Aku pun langsung menarik napas dan langsung berbicara, ”Kapan pernikahannya berlangsung? Apa yang harus saya siapkan dalam pernikahan ini Nek?.”
Ayah mertuaku menjawab, “Pernikahannya 2 minggu lagi.”
”Baiklah kalo begitu saya akan menelpon pembantu di rumah, untuk menyuruhnya mengurus KK kami ke kelurahan besok”, setelah berbicara seperti itu aku permisi untuk pamit ke kamar.
Tak tahan lagi.. air mata ini akan turun, aku berjalan sangat cepat, aku buka pintu kamar dan aku langsung duduk di tempat tidur. Ingin berteriak, tapi aku sendiri disini. Tak kuat rasanya menerima hal ini, cintaku telah dibagi. Sakit. Diiringi akutnya penyakitku..
Apakah karena ini suamiku menjadi orang yang asing selama 2 tahun belakangan ini?
Aku berjalan menuju ke meja rias, kubuka jilbabku, aku bercermin sambil bertanya-tanya, “sudah tidak cantikkah aku ini?“
Ku ambil sisirku, aku menyisiri rambutku yang setiap hari rontok. Kulihat wajahku, ternyata aku memang sudah tidak cantik lagi, rambutku sudah hampir habis.. kepalaku sudah botak dibagian tengahnya.
Tiba-tiba pintu kamar ini terbuka, ternyata suamiku yang datang, ia berdiri dibelakangku. Tak kuhapus air mata ini, aku bersegera memandangnya dari cermin meja rias itu.
Kami diam sejenak, lalu aku mulai pembicaraan, “terima kasih ayah, kamu memberi sahabat kepada ku. Jadi aku tak perlu sedih lagi saat ditinggal pergi kamu nanti! Iya kan?.”
Suamiku mengangguk sambil melihat kepalaku tapi tak sedikitpun ia tersenyum dan bertanya kenapa rambutku rontok, dia hanya mengatakan jangan salah memakai shampo.
Dalam hatiku bertanya, “mengapa ia sangat cuek?” dan ia sudah tak memanjakanku lagi. Lalu dia berkata, “sudah malam, kita istirahat yuk!“
“Aku sholat isya dulu baru aku tidur”, jawabku tenang.
Dalam sholat dan dalam tidur aku menangis. Ku hitung mundur waktu, kapan aku akan berbagi suami dengannya. Aku pun ikut sibuk mengurusi pernikahan suamiku.
Aku tak tahu kalau Desi orang Sabang juga. Sudahlah, ini mungkin takdirku. Aku ingin suamiku kembali seperti dulu, yang sangat memanjakan aku atas rasa sayang dan cintanya itu.
***
Malam sebelum hari pernikahan suamiku, aku menulis curahan hatiku di laptopku.
Di laptop aku menulis saat-saat terakhirku melihat suamiku, aku marah pada suamiku yang telah menelantarkanku. Aku menangis melihat suamiku yang sedang tidur pulas, apa salahku? sampai ia berlaku sekejam itu kepadaku. Aku
save di mydocument yang bertitle “Aku Mencintaimu Suamiku.”
Hari pernikahan telah tiba, aku telah siap, tapi aku tak sanggup untuk keluar. Aku berdiri didekat jendela, aku melihat matahari, karena mungkin saja aku takkan bisa melihat sinarnya lagi. Aku berdiri sangat lama.. lalu suamiku yang telah siap dengan pakaian pengantinnya masuk dan berbicara padaku.
“Apakah kamu sudah siap?”
Kuhapus airmata yang menetes diwajahku sambil berkata :
“Nanti jika ia telah sah jadi istrimu, ketika kamu membawa ia masuk kedalam rumah ini, cucilah kakinya sebagaimana kamu mencuci kakiku dulu, lalu ketika kalian masuk ke dalam kamar pengantin bacakan do’a di ubun-ubunnya sebagaimana yang kamu lakukan padaku dulu. Lalu setelah itu..”, perkataanku terhenti karena tak sanggup aku meneruskan pembicaraan itu, aku ingin menagis meledak.
Tiba-tiba suamiku menjawab “Lalu apa Bunda?”
Aku kaget mendengar kata itu, yang tadinya aku menunduk seketika aku langsung menatapnya dengan mata yang berbinar-binar…
“Bisa kamu ulangi apa yang kamu ucapkan barusan?”, pintaku tuk menyakini bahwa kuping ini tidak salah mendengar.
Dia mengangguk dan berkata, ”Baik bunda akan ayah ulangi, lalu apa bunda?”, sambil ia mengelus wajah dan menghapus airmataku, dia agak sedikit membungkuk karena dia sangat tinggi, aku hanya sedadanya saja.
Dia tersenyum sambil berkata, ”Kita liat saja nanti ya!”. Dia memelukku dan berkata, “bunda adalah wanita yang paling kuat yang ayah temui selain mama”.
Kemudian ia mencium keningku, aku langsung memeluknya erat dan berkata, “Ayah, apakah ini akan segera berakhir? Ayah kemana saja? Mengapa Ayah berubah? Aku kangen sama Ayah? Aku kangen belaian kasih sayang Ayah? Aku kangen dengan manjanya Ayah? Aku kesepian Ayah? Dan satu hal lagi yang harus Ayah tau, bahwa aku tidak pernah berzinah! Dulu.. waktu awal kita pacaran, aku memang belum bisa melupakannya, setelah 4 bulan bersama Ayah baru bisa aku terima, jika yang dihadapanku itu adalah lelaki yang aku cari. Bukan berarti aku pernah berzina Ayah.” Aku langsung bersujud di kakinya dan muncium kaki imamku sambil berkata, ”Aku minta maaf Ayah, telah membuatmu susah”.
Saat itu juga, diangkatnya badanku.. ia hanya menangis.
Ia memelukku sangat lama, 2 tahun aku menanti dirinya kembali. Tiba-tiba perutku sakit, ia menyadari bahwa ada yang tidak beres denganku dan ia bertanya, ”bunda baik-baik saja kan?” tanyanya dengan penuh khawatir.
Aku pun menjawab, “bisa memeluk dan melihat kamu kembali seperti dulu itu sudah mebuatku baik, Yah. Aku hanya tak bisa bicara sekarang“. Karena dia akan menikah. Aku tak mau membuat dia khawatir. Dia harus khusyu menjalani acara prosesi akad nikah tersebut.
***
Setelah tiba dimasjid, ijab-qabul pun dimulai. Aku duduk diseberang suamiku.
Aku melihat suamiku duduk berdampingan dengan perempuan itu, membuat hati ini cemburu, ingin berteriak mengatakan, “Ayah jangan!!”, tapi aku ingat akan kondisiku.
Jantung ini berdebar kencang saat mendengar ijab-qabul tersebut. Begitu ijab-qabul selesai, aku menarik napas panjang. Tante Lia, tante yang baik itu, memelukku. Dalam hati aku berusaha untuk menguatkan hati ini. Ya… aku kuat.
Tak sanggup aku melihat mereka duduk bersanding dipelaminan. Orang-orang yang hadir di acara resepsi itu iba melihatku, mereka melihatku dengan tatapan sangat aneh, mungkin melihat wajahku yang selalu tersenyum, tapi dibalik itu.. hatiku menangis.
Sampai dirumah, suamiku langsung masuk ke dalam rumah begitu saja. Tak mencuci kakinya. Aku sangat heran dengan perilakunya. Apa iya, dia tidak suka dengan pernikahan ini?
Sementara itu Desi disambut hangat di dalam keluarga suamiku, tak seperti aku dahulu, yang di musuhi.
Malam ini aku tak bisa tidur, bagaimana bisa? Suamiku akan tidur dengan perempuan yang sangat aku cemburui. Aku tak tahu apa yang sedang mereka lakukan didalam sana.
Sepertiga malam pada saat aku ingin sholat lail aku keluar untuk berwudhu, lalu aku melihat ada lelaki yang mirip suamiku tidur disofa ruang tengah. Kudekati lalu kulihat. Masya Allah.. suamiku tak tidur dengan wanita itu, ia ternyata tidur disofa, aku duduk disofa itu sambil menghelus wajahnya yang lelah, tiba-tiba ia memegang tangan kiriku, tentu saja aku kaget.
“Kamu datang ke sini, aku pun tahu”, ia berkata seperti itu. Aku tersenyum dan megajaknya sholat lail. Setelah sholat lail ia berkata, “maafkan aku, aku tak boleh menyakitimu, kamu menderita karena ego nya aku. Besok kita pulang ke Jakarta, biar Desi pulang dengan mama, papa dan juga adik-adikku”
Aku menatapnya dengan penuh keheranan. Tapi ia langsung mengajakku untuk istirahat. Saat tidur ia memelukku sangat erat. Aku tersenyum saja, sudah lama ini tidak terjadi. Ya Allah.. apakah Engkau akan menyuruh malaikat maut untuk mengambil nyawaku sekarang ini, karena aku telah merasakan kehadirannya saat ini. Tapi.. masih bisakah engkau ijinkan aku untuk merasakan kehangatan dari suamiku yang telah hilang selama 2 tahun ini..
Suamiku berbisik, “Bunda kok kurus?”
Aku menangis dalam kebisuan. Pelukannya masih bisa aku rasakan.
Aku pun berkata, “Ayah kenapa tidak tidur dengan Desi?”
”Aku kangen sama kamu Bunda, aku tak mau menyakitimu lagi. Kamu sudah sering terluka oleh sikapku yang egois.” Dengan lembut suamiku menjawab seperti itu.
Lalu suamiku berkata, ”Bun, ayah minta maaf telah menelantarkan bunda.. Selama ayah di Sabang, ayah dengar kalau bunda tidak tulus mencintai ayah, bunda seperti mengejar sesuatu, seperti mengejar harta ayah dan satu lagi.. ayah pernah melihat sms bunda dengan mantan pacar bunda dimana isinya kalau bunda gak mau berbuat “seperti itu” dan tulisan seperti itu diberi tanda kutip (“seperti itu”). Ayah ingin ngomong tapi takut bunda tersinggung dan ayah berpikir kalau bunda pernah tidur dengannya sebelum bunda bertemu ayah, terus ayah dimarahi oleh keluarga ayah karena ayah terlalu memanjakan bunda”
Hati ini sakit ketika difitnah oleh suamiku, ketika tidak ada kepercayaan di dirinya, hanya karena omongan keluarganya yang tidak pernah melihat betapa tulusnya aku mencintai pasangan seumur hidupku ini.
Aku hanya menjawab, “Aku sudah ceritakan itu kan Yah. Aku tidak pernah berzinah dan aku mencintaimu setulus hatiku, jika aku hanya mengejar hartamu, mengapa aku memilih kamu? Padahal banyak lelaki yang lebih mapan darimu waktu itu Yah. Jika aku hanya mengejar hartamu, aku tak mungkin setiap hari menangis karena menderita mencintaimu.“
Entah aku harus bahagia atau aku harus sedih karena sahabatku sendirian dikamar pengantin itu. Malam itu, aku menyelesaikan masalahku dengan suamiku dan berusaha memaafkannya beserta sikap keluarganya juga.
Karena aku tak mau mati dalam hati yang penuh dengan rasa benci.
***
Keesokan harinya…
Ketika aku ingin terbangun untuk mengambil wudhu, kepalaku pusing, rahimku sakit sekali.. aku mengalami pendarahan dan suamiku kaget bukan main, ia langsung menggendongku.
Aku pun dilarikan ke rumah sakit..
Dari kejauhan aku mendengar suara zikir suamiku..
Aku merasakan tanganku basah..
Ketika kubuka mata ini, kulihat wajah suamiku penuh dengan rasa kekhawatiran.
Ia menggenggam tanganku dengan erat.. Dan mengatakan, ”Bunda, Ayah minta maaf…”
Berkali-kali ia mengucapkan hal itu. Dalam hatiku, apa ia tahu apa yang terjadi padaku?
Aku berkata dengan suara yang lirih, ”Yah, bunda ingin pulang.. bunda ingin bertemu kedua orang tua bunda, anterin bunda kesana ya, Yah..”
“Ayah jangan berubah lagi ya! Janji ya, Yah… !!! Bunda sayang banget sama Ayah.”
Tiba-tiba saja kakiku sakit sangat sakit, sakitnya semakin keatas, kakiku sudah tak bisa bergerak lagi.. aku tak kuat lagi memegang tangan suamiku. Kulihat wajahnya yang tampan, berlinang air mata.
Sebelum mata ini tertutup, kulafazkan kalimat syahadat dan ditutup dengan kalimat tahlil.
Aku bahagia melihat suamiku punya pengganti diriku..
Aku bahagia selalu melayaninya dalam suka dan duka..
Menemaninya dalam ketika ia mengalami kesulitan dari kami pacaran sampai kami menikah.
Aku bahagia bersuamikan dia. Dia adalah nafasku.
Untuk Ibu mertuaku : “Maafkan aku telah hadir didalam kehidupan anakmu sampai aku hidup didalam hati anakmu, ketahuilah Ma.. dari dulu aku selalu berdo’a agar Mama merestui hubungan kami. Mengapa engkau fitnah diriku didepan suamiku, apa engkau punya buktinya Ma? Mengapa engkau sangat cemburu padaku Ma? Fikri tetap milikmu Ma, aku tak pernah menyuruhnya untuk durhaka kepadamu, dari dulu aku selalu mengerti apa yang kamu inginkan dari anakmu, tapi mengapa kau benci diriku. Dengan Desi kau sangat baik tetapi denganku menantumu kau bersikap sebaliknya.”
***
Setelah ku buka laptop, kubaca curhatan istriku.
=====================================================
Ayah, mengapa keluargamu sangat membenciku?
Aku dihina oleh mereka ayah.
Mengapa mereka bisa baik terhadapku pada saat ada dirimu?
Pernah suatu ketika aku bertemu Dian di jalan, aku menegurnya karena dia adik iparku tapi aku disambut dengan wajah ketidaksukaannya. Sangat terlihat Ayah..
Tapi ketika engkau bersamaku, Dian sangat baik, sangat manis dan ia memanggilku dengan panggilan yang sangat menghormatiku. Mengapa seperti itu ayah?
Aku tak bisa berbicara tentang ini padamu, karena aku tahu kamu pasti membela adikmu, tak ada gunanya Yah..
Aku diusir dari rumah sakit.
Aku tak boleh merawat suamiku.
Aku cemburu pada Desi yang sangat akrab dengan mertuaku.
Tiap hari ia datang ke rumah sakit bersama mertuaku.
Aku sangat marah..
Jika aku membicarakan hal ini pada suamiku, ia akan pasti membela Desi dan
ibunya..
Aku tak mau sakit hati lagi.
Ya Allah kuatkan aku, maafkan aku..
Engkau Maha Adil..
Berilah keadilan ini padaku, Ya Allah..
Ayah sudah berubah, ayah sudah tak sayang lagi pada ku..
Aku berusaha untuk mandiri ayah, aku tak akan bermanja-manja lagi padamu..
Aku kuat ayah dalam kesakitan ini..
Lihatlah ayah, aku kuat walaupun penyakit kanker ini terus menyerangku..
Aku bisa melakukan ini semua sendiri ayah..
Besok suamiku akan menikah dengan perempuan itu.
Perempuan yang aku benci, yang aku cemburui.
Tapi aku tak boleh egois, ini untuk kebahagian keluarga suamiku.
Aku harus sadar diri.
Ayah, sebenarnya aku tak mau diduakan olehmu.
Mengapa harus Desi yang menjadi sahabatku?
Ayah.. aku masih tak rela.
Tapi aku harus ikhlas menerimanya.
Pagi nanti suamiku melangsungkan pernikahan keduanya.
Semoga saja aku masih punya waktu untuk melihatnya tersenyum untukku.
Aku ingin sekali merasakan kasih sayangnya yang terakhir.
Sebelum ajal ini menjemputku.
Ayah.. aku kangen ayah..
=====================================================
Dan kini aku telah membawamu ke orang tuamu, Bunda..
Aku akan mengunjungimu sebulan sekali bersama Desi di Pulau Kayu ini.
Aku akan selalu membawakanmu bunga mawar yang berwana pink yang mencerminkan keceriaan hatimu yang sakit tertusuk duri.
Bunda tetap cantik, selalu tersenyum disaat tidur.
Bunda akan selalu hidup dihati ayah.
Bunda.. Desi tak sepertimu, yang tidak pernah marah..
Desi sangat berbeda denganmu, ia tak pernah membersihkan telingaku, rambutku tak pernah di creambathnya, kakiku pun tak pernah dicucinya.
Ayah menyesal telah menelantarkanmu selama 2 tahun, kamu sakit pun aku tak perduli, hidup dalam kesendirianmu..
Seandainya Ayah tak menelantarkan Bunda, mungkin ayah masih bisa tidur dengan belaian tangan Bunda yang halus.
Sekarang Ayah sadar, bahwa ayah sangat membutuhkan bunda..
Bunda, kamu wanita yang paling tegar yang pernah kutemui.
Aku menyesal telah asik dalam ke-egoanku..
Bunda.. maafkan aku.. Bunda tidur tetap manis. Senyum manjamu terlihat di tidurmu yang panjang.
Maafkan aku, tak bisa bersikap adil dan membahagiakanmu, aku selalu meng-iyakan apa kata ibuku, karena aku takut menjadi anak durhaka. Maafkan aku ketika kau di fitnah oleh keluargaku, aku percaya begitu saja.
Apakah Bunda akan mendapat pengganti ayah di surga sana?
Apakah Bunda tetap menanti ayah disana? Tetap setia dialam sana?
Tunggulah Ayah disana Bunda..
Bisakan? Seperti Bunda menunggu ayah di sini.. Aku mohon..
Ayah Sayang Bunda..
***
sumber: http://groups.yahoo.com/group/tentang-pernikahan/message/6395
Kekuatan cinta memang tiada duax…
Shiva said this on 20 Oktober 2009 pada 10:44 am |
merinding q dibuatnya.
suhendra said this on 29 Oktober 2009 pada 9:59 am |
willihhhhhhh critanya bikin nanggis …..
aku said this on 15 November 2009 pada 8:40 pm |
ceritanya sedih
linda said this on 19 November 2009 pada 1:14 pm |
waduh bqin aq nangis neh ceritany,diketawain deh ama org2 di kntor hihihi…
anindyta said this on 20 November 2009 pada 4:30 pm |
sumpah… aku nangis… terharu bacanya….
gie said this on 22 November 2009 pada 4:03 pm |
Aq sangat terharu dengan Kisah Perjalanan Cinta yang Mengharukan , aq tak sadar klo air mataku manetes , aq sangat terbawa dengan kisah ini , kok ada za wanita yang bgitchu kuat & tegar walau dia menderita , terluka , tersiksa diatas ke-egoan suaminya . sungguh wanita yang jadi idaman setiap leleki karena dia wanita idaman pria
anto said this on 22 November 2009 pada 4:53 pm |
Terkadang sesuatu itu baru Terasa “ADA” & “BERHARGA”.. Justru disaat Qt telah “KEHILANGAN”…
KAKA said this on 26 November 2009 pada 3:15 pm |
Jd terharu ni..jd nangis bacanya
pinondang said this on 29 November 2009 pada 5:52 pm |
ceritanya sedih banget…ampe2 mataku sembab… q salut ma sang istri yg begitu sabar menghadapi suaminya..
Yuli said this on 29 November 2009 pada 9:27 pm |
dasar wong edan…klo gw se pnya ayah gt gw gorok deh..!!!
rinyalfarsyah said this on 1 Desember 2009 pada 12:14 am |
Eh… itukan baktinya kpd suaminya.
apapun akan dilakaukan demi cinta.
krn itu lah cinta yg sllu b’korban.
marthini said this on 14 Juli 2010 pada 5:58 pm |
Salut to bunda….
Ne crita nyentuh bgtt..
Marsha said this on 2 Desember 2009 pada 1:10 pm |
sungguh cerita yg sangat menyentuh ,asli sambil baca ini mataku berkaca2 mo nangis malu hehehe.. ini beneran true story yah.. sedih bgt………
Riki hidayat said this on 9 Desember 2009 pada 12:56 pm |
ijin copas lagi gan T_T *terharuuu…
Lilypud_suka.design said this on 10 Desember 2009 pada 11:32 pm |
emmm…. moga bunda diterima n tenang disisi Allah SWT yaw… amien
adeg said this on 15 Desember 2009 pada 9:16 am |
sangat mngharukan…
aq pn smpai mneteskn air mta..
hiks,,,hiks…
aLLsa said this on 16 Desember 2009 pada 11:23 am |
Q G’ SANGGUP, SUNGGH MENGHARUKAN SEKALI
S’MOGA BUNDA DAPAT PENGGANTI AYAH YG LEBIH BAIK DISURGA
ANHE said this on 16 Desember 2009 pada 6:31 pm |
bunda kan mw tunggu ayah di surga, jadi bunda ga boleh cari pengganti ayah di surga . . .
zha said this on 15 Maret 2010 pada 2:28 pm |
penyesalan kehilangan.
bily_aquarius said this on 21 Desember 2009 pada 10:02 pm |
Aduh sngat menyentuh,sedih,tragis,mengharukan.. ya allah aq uda brapa x baca blog ini & uda aq save di pc aq, tetap aja nangis.. bunda yg tenang yah dsna.. hiks hiks
ricka renata said this on 22 Desember 2009 pada 11:59 pm |
it”s so wonderful story, ..
light said this on 30 Desember 2009 pada 8:04 pm |
duuuuuuuuh terharu banget ni aQ………
amPe2 ga tau udah banjirrr……
hiks….hiks….hiks….
MIDA VASACT said this on 7 Januari 2010 pada 4:02 pm |
luar biasa, perjuangan sang istri dalam menjaga keutuhan rumah tangganya..
semoga aku diberkahi istri seperti bunda ini..amin..
sofi said this on 9 Januari 2010 pada 12:49 am |
sumpah..aq ni org’a sensi abis..mataku udah bengkak gra2 bca2 crita ni..bunda bener2 seorang wanita yg memiliki hampir sluruh syarat bwt msuk surga..sabar,shaleh,tegar,ikhlas..da gak ya org sperti tu lgi di dunia ni..bwt ayah : selamat yaa,qmu brhasil mnemukan seorang wanita 1:1000..walaupun hanya sebentar bersama’a..aq yakin dy akan te2p jdi bidadari dihatimu slama’a….
singiih elida hulu said this on 9 Januari 2010 pada 2:16 pm |
ya , aq setuju itu. Bunda pasti setia menunggu mu disurga walau seribu thn lama nya.
hickhick…. nangis aq baca cerita kisah bunda…
marthini said this on 14 Juli 2010 pada 6:01 pm |
omg pda…bersihin telinga sendiri aja nggak bisa, pria macam apa dia? salut untuk bunda. semoga tenang disisiNya.
lia said this on 22 Januari 2010 pada 5:34 pm |
itu nama’a bakti seorang istri kepada suami’a, selama dia belum punya anak boleh dung manaja” sama istri’a . . .
zha said this on 15 Maret 2010 pada 2:33 pm |
ak pgen jdii kaiak sii istrii
hwaaaaa nangis kayak org pata atii ak
😥
mski masi 15 taon n blun nika
tp crita nya mnyntuh atii
huweeee
TT
feve said this on 22 Januari 2010 pada 9:17 pm |
Amin, amin…
Ikhlas dan bersyukur cara kamu bisa menjadi wanita seperti itu…
azzaam said this on 22 Januari 2010 pada 10:12 pm |
belajar dulu yang bener baru nikah, masih kecil udah mikirin nikah aja . . .
zha said this on 15 Maret 2010 pada 2:35 pm |
aq ingin mjd wanita spt bunda…
fiyal said this on 1 Februari 2010 pada 5:29 pm |
amin kamu pasti bisa kok, bunda aja bisa masa kamu ga bisa sh . .
zha said this on 15 Maret 2010 pada 2:36 pm |
sumpah ceritax mengharukan sekali..smpe2 tdk trsa aq mneteskn air mtaku…aq pgen mnjd bunda yg selalu tersenyum walau lm kepedihan…
chaca said this on 4 Februari 2010 pada 3:09 pm |
nangis,,,,
nilam said this on 5 Februari 2010 pada 6:55 pm |
iiihh,,,keren bgt cerita’y..
seorang wanita yang sangat hormat & cinta pada suaminya…
bisakah aku seperti itu????
Fika said this on 6 Februari 2010 pada 2:51 pm |
aku salut am kamu bun,seandainya masih ada wanita sepertimu saat ini…………
nanda said this on 8 Februari 2010 pada 9:05 pm |
pasti ada lah, contoh’a bunda gw .
zha said this on 15 Maret 2010 pada 2:36 pm |
subhanallah…
begitu indah cinta bunda…
Devi said this on 10 Februari 2010 pada 1:40 am |
apakah aku bisa seperti sang “bunda”????? Ampe nangis ne bca a…, jlbab yg Q pke pun ampe basah karna air mta a Q biarkan berlinangan…..hiks….hiks….
amy said this on 10 Februari 2010 pada 8:37 am |
Subhanallah…
Hati yang dimiliki sang bunda tetap ciptaan Allah…
Berikan aku hati sepertinya ya Allah…
agar senyum senantiasa selalu menghiasi wajahku…
Tascia said this on 11 Februari 2010 pada 3:15 pm |
jarang ada perempuan seperti itu
dea said this on 14 Februari 2010 pada 1:30 pm |
emmm…cerita ini sungguh membuat saya terharu….
karna cerita ini hampir persis yang ada dikehidupan kisah nyata saya….
yang membuat beda adalah…sampai sekarang saya masih diberikan umur panjang walau penyakit yang saya derita ini sangat mengganggu….namun bagi saya,,saya harus tetap mensyukuri yang ALLAH berikan….
Tiara said this on 15 Februari 2010 pada 2:46 am |
Subhanallah..
azzaam said this on 15 Februari 2010 pada 6:05 am |
ya ALLAH…pengen dapetin wanita seperti itu masih adakah d jaman sekarang ini ya ALLAH klu masih ada tunjukan ya ALLAH.
nagis ngebaca nya ni jadi malu..
eggie said this on 15 Februari 2010 pada 10:35 am |
insyaAllah masih ada dan banyak, Alhamdulilah saya sudah bertemu wanita seperti itu.. 😀
azzaam said this on 15 Februari 2010 pada 7:32 pm |
masih kok, tenang aja lo kaga bakal keabisan kok sosok perempuan kaya bunda, allah kan maha adil orang baik pasti juga di kasih jodoh yang baik sama allah, itu janji allah sama umat’a . .
zha said this on 15 Maret 2010 pada 2:39 pm |
gila abiz… niatnya mw tidur eh crita ini bwt hidungku mampet n ga nyadar bantal ampe basah kena air mata… huff… ga kuat…. huaa… pengen nangis lagi… Bunda semangat yah… semoga Bunda diterima disisiNya yang paling mulia..amien..
ina said this on 16 Februari 2010 pada 12:44 am |
sangat mengharukan, cinta sejati adalah cinta yg setia menemani didalam suka maupun duka yg relah berkorban bahkan memberi nyawanya bagi orng yg di kasihinya, kiranya qta bisa mngambil makna dari cerita diatas. 🙂
anees said this on 20 Februari 2010 pada 1:46 pm |
emm……..
sumpah!!!!!!!! critanya mengharukan sekali,aku baca crita ini sampai nangisss…
nEya said this on 22 Februari 2010 pada 12:10 pm |
untuk bunda semoga bunda tenang dialam sana dana untuk ayah semoga ayah belajar dari kesalahan dan tetep semangat ya yah…. nyampe nangis in hemmmmmm….
dinda said this on 23 Februari 2010 pada 2:59 pm |
ceritanya bikin q nangis..z Allah mengharukan skli..
ifa penend refresh said this on 23 Februari 2010 pada 3:02 pm |
Insya Allah calon istriku kya gitu, aku ga akan pernah menghianati dia sedikitpun,apa lagi sampai ngeduainya….Dia yang selalu tersenyum,dikala hatinya marah….tapi aku takut, krna ketertutupan dia kepadaku, yang kadang membuat aku resah,mungkin kalau kita sudah menjadi muhrim,Insya Allah dia slalu terbuka…Doain Kita yah kawan…..Crita diatas sangat sedih,membuat ku meneteskan air mata….kekuatan cinta yang sangat besar….tapi tidak melebihi cinta nya kepada Allah…buat Bunda,Semoga tenang disisi-Nya..Amin..
Rizqi said this on 3 Maret 2010 pada 7:11 am |
Amiin… 😀
azzaam said this on 3 Maret 2010 pada 7:00 pm |
heuheu… sedih banget.. 😦
bisa gag y aq jd wanita kya bunda???
tp aneh, wanita kya gt masih aja ada yang benci…. ckckckck
harusnya bersyukur dapet menantu kya gt . . .
triharmianthy said this on 4 Maret 2010 pada 7:52 am |
oia, izin copast y hehehe 😀
triharmianthy said this on 4 Maret 2010 pada 7:53 am |
Ya allah knp crita ini membuat aq takut? knp air mn ini memetes klo membacanya..aq takut klo ini terjadi pd qu…
efrika said this on 5 Maret 2010 pada 4:28 pm |
ceritanya sangat mengharukan. keren banget. di tunggu kalo bikin novel.
alan said this on 6 Maret 2010 pada 6:15 am |
kalo aku tunggu di filmin deh, masukan tuh buat sutradera indonesia supaya di buatin film’a . . .
zha said this on 15 Maret 2010 pada 12:48 pm |
ceritanya bkin nagis……
hhhuuueeeeeeeee………
nisa said this on 6 Maret 2010 pada 11:37 am |
hua,,, kisah nua mengharu kan bgtz,,, paz bgt amh kondisi q,,, yang d hianati cinta,,,, v beda nua q mch skul…. smuga bunda bahagia di surga amiennnn,,,,,, ayah jahattttt,,,
ietha said this on 8 Maret 2010 pada 2:41 pm |
mrindingg tenaaaannnn akuu hew,,, ini sapa yang buad
rafi dari tulungagung said this on 11 Maret 2010 pada 9:54 pm |
semoga aku bisa menjadi seorang istri seperti Bunda, amiiiiiiiiin……..
devi said this on 12 Maret 2010 pada 9:25 am |
baca’a sambil ada yang nemenin kali, itu tu seh bunda kuntiliani . . . .
hohohohohoho
zha said this on 15 Maret 2010 pada 12:46 pm |
filosofi bunga mawar pink?? romantika, dinamika dan dialektika…
bimo said this on 14 Maret 2010 pada 12:51 am |
cerita’a bagus banget, aku diketawain sama orang sekantor karna tiba” aku nagis tanpa sebab . . .
tapi suatu sa’at nanti kalo aku udah jadi seorang istri dan ibu aku ingin seperti bunda yabg selalu sabar dan tegar manghadapi semua coba’an yang ada . . .
zha said this on 15 Maret 2010 pada 12:42 pm |
hiqq… T-T
wanita yg sgt luar biasa…
erika said this on 15 Maret 2010 pada 5:43 pm |
YAH,,,,
SNGT LUAR BIASA,,,,,
satria adi k said this on 20 Oktober 2010 pada 11:23 pm |
cerita yg supeeeeeer TOP!!!
nangis aq dibuat’y…
smoga aq bs sesabar itu….
I Q said this on 16 Maret 2010 pada 10:53 pm |
sedih banget….betul2 istri yang kuat sbar n tegar
aku sampe nangis pokonya ceritax sdh bnget….
rolly said this on 19 Maret 2010 pada 2:18 pm |
So Amazing Women ………………….
Bener bener seorang wanita yg dinanti nanti SYURGA…………..
Silvera Dinasekti said this on 22 Maret 2010 pada 3:05 pm |
ya allah kenapa wanita sebaik dia begitu cepat meninggalkan dunia ini?sungguh aq sesalkan knp wanita seperti itu di terlantarkan ma suaminya selama dia sakit?sedangkan dia sangat membutuhkan suaminya saat dia sakit…sungguh aq nyampe nangis baca ceritanya….aq jamin deh,,pasti suaminya sangat menyesal….hikz hikz…
florensiana said this on 27 Maret 2010 pada 1:22 pm |
bisakah aku nanti seperti bunda,, yang sabar dan lain lainnya
sani said this on 29 Maret 2010 pada 3:02 pm |
qta berdoa aja semoga qta bisa setabah dan sekuat bunda….
florensiana said this on 30 Maret 2010 pada 2:48 pm |
makasih…..karna stlah baca cerita ini,Q dpt pljrn hdp…bhwa mnjd s’org istri tdklah mudah…yg hrs sabar dlm mnghdpi keluarganya…n Q akn brusaha kelak mnjd s’org istri,Q kan sprti BUNDA…amin…sedih bgt ceritanya…SALUUUUTTTT BWT BUNDA….!!?
SARI said this on 2 April 2010 pada 11:15 am |
ia benar.
ai said this on 29 April 2010 pada 5:48 pm |
Astaghfirulloh hal’adzim.. Ya Alloh, jika memang betul ini kisah nyata dan sang istri tadi telah tiada.. Mohon berikan ia tempat yang terbaik di sisiMU Ya Alloh. Jadikan kesabaran dan kesetiaannya pada suaminya sebagai tiket menuju surgaMU Ya Alloh.. amiin
bagi penulis saya ucapkan terima kasih..
Malik said this on 5 April 2010 pada 12:16 am |
Tidak mengikuti keinginan orang tua bukan berarti durhaka. Sudah dewasa harusnya bisa mikir mana yang benar dan mana yang salah. Si pria-nya aja yang bodoh. Itulah hukuman buat orang yang tidak menghargai pasangannya.
andy said this on 7 April 2010 pada 5:35 am |
Subahanaallahhhhh, benar” wanita yang luar biasa, smg bunda memperoleh kebahagiaan di surga. Ya Allah aku ingin memiliki kesabaran seperti bunda.
icha said this on 9 April 2010 pada 12:49 am |
sungguh mengharukan kisah cnta ini,, masih adakan di jman sekarang sosok wanita yang begitu mulia seperti bunda………… ❤
edo said this on 13 April 2010 pada 9:11 am |
no comment ambil tissue dulu nih,jd kasian ma pasangan w ,w selingkuhin,wah ckckckc kasian bgt,no coment no coment..hikhikhiks..
lucky said this on 16 April 2010 pada 1:13 pm |
Kox jadi sedih aku!KASIHAN BUNDA YA!
Pipi mbEm said this on 19 April 2010 pada 7:36 pm |
Kita akn sadar betapa kita mencintainya setelah seseorang itu meninggalkan kita!
Pipi mbEm said this on 20 April 2010 pada 8:17 am |
Begitu tegarnya sang bunda menghadapi cobaan membuat aku terharu sampai2 aku tdk sanggup menahan air mata ini dan menangis dengan suara yang keras….dan jika crita ini memang kenyataan ya Allah….terimalah bunda di sisimu dan saya sangat berterimah kasih terhadap sang penulis cerita ini,karena sudah memberikan contoh yang baik terhadap isteri
nurma said this on 21 April 2010 pada 9:43 pm |
bunda engkau begitu mulia untuk kebahagian keluarga suami bunda,,,bunda rela membagi kasih sayang bunda….
walau pun bunda dalam keadaan sakit.
bunda begitu tegar,sabar iklas menerima cobaan yg tlah diberi kan NYA kepada bunda….aQ sangat salut sma bunda.
”masih adakah wanita yg semulia bunda”
inal.ajai said this on 22 April 2010 pada 2:53 am |
cerita yg mengharukan,kalo jodoh udh datang,q mw punya istri yg seperti ini, Tuhan berikanlah kpda hamba.
gemilang bisnis said this on 27 April 2010 pada 2:34 am |
Ya Allah…..
aaaair mata ini ga brhenti2 menetes……
Melati said this on 27 April 2010 pada 4:06 pm |
aq nangis bacax….
indri said this on 29 April 2010 pada 2:49 pm |
ya, ampun …..mengharukan banget. tak terasa air mata q menetes. bunda, semoga kau bahagia di surga.
ai said this on 29 April 2010 pada 5:45 pm |
ya ALLAH sngat mharukan,,,
aq jd mnitikan air mata,,,
bunda smoga kau mndapatkan balazan atz kbaikan n ktuluzan mn slama hdup mu bunda,,,
mita said this on 1 Mei 2010 pada 11:50 am |
semoga wanita itu ada pada ku kelak…
dan wanita tersebut semoga di t4 kan di surga
reda said this on 9 Mei 2010 pada 9:53 am |
Susah mencari wanita seperti itu di dunia ini
Junior said this on 13 Mei 2010 pada 5:39 pm |
semoga para wanita tetap berprasangka yang baek slalu pd suaminya,..!
aya said this on 14 Mei 2010 pada 4:00 pm |
oh,..gak kuataku baca_a,.?!
syafhira said this on 14 Mei 2010 pada 4:02 pm |
buagus buangt…..hua… aku ja smpi nangis berlinang air mata,,,
votik said this on 16 Mei 2010 pada 8:27 am |
mengharukan bgt…
mw aq share blh ya…
thx.
na said this on 16 Mei 2010 pada 12:53 pm |
Silahkan, asal jangan lupa mencantumkan sumber 🙂
azzaam said this on 17 Mei 2010 pada 11:53 pm |
sedih bgt to ceritanya
aq aja smpai nagis bacanya.
yeni marleni said this on 22 Mei 2010 pada 4:46 pm |
Hmm .. Wanita yg Cukup Sabarr ..
Anind Allyn said this on 23 Mei 2010 pada 5:15 pm |
contoh istri yang solehah,,,,
mata w sampe berlinang,,,
do’ain w yah,, spya w dpt istri yg sprti bunda,,,
fajar said this on 26 Mei 2010 pada 7:53 pm |
Amiin,, 🙂
azzaam said this on 27 Mei 2010 pada 5:41 am |
ijin copas y, biar bnyak yg baca dan bisa ngambil ibrahnya…
waqi said this on 27 Mei 2010 pada 8:44 pm |
Boleh, silahkan 🙂
Jangan lupa cantumkan sumbernya juga…
azzaam said this on 28 Mei 2010 pada 6:38 am |
saya nangis….:(
echa said this on 28 Mei 2010 pada 7:48 pm |
aku jg terharu,sedih banget.
yuni said this on 1 Juni 2010 pada 1:57 pm |
ceritanya panjang bener yya ???
Radtue Koyya said this on 1 Juni 2010 pada 2:10 pm |
sedih bangetz ne crita….
q ud baca 10x ttp z aq zLL nangiz….
sedih bgtz,,,,,
dr crta ne aq bsa blajr sbgaimn mztix…
nnti klau aq mnjdi seorg istri aq ingin mnjdi sperti bund,
yg zLL sabar mnghadapi prjlnn hidp ne..
n mdh”n crta ne bnr ad y,
smga bunda akn mndptkn t4 yg layk d’sisi aLLah,,(amin)
noer said this on 1 Juni 2010 pada 6:12 pm |
buat bunda: mudah”n di terima d sisi Allah S.W.T amin..
mudah”n juga saya mendapatkan istri yg berhati seperti bunda
amin..
Allah Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. 🙂
ky said this on 6 Juni 2010 pada 10:01 pm |
like this …
Buat Bunda: Bunda jd inspirasiku!
Novita said this on 7 Juni 2010 pada 2:39 pm |
cerita yang mengandung banyak pelajaran,smoga aku menemukan istri seperti tokoh bunda….
makasi ya ceritanya….
Trie alinskie said this on 9 Juni 2010 pada 2:08 pm |
wanita yang sangat jarang ditemukan saat ini..
ii said this on 12 Juni 2010 pada 12:07 pm |
cewek kayak gtu namanya cewek goblok…!!!!ga punya pendirian n mau aj diinjek2….
miranda said this on 15 Juni 2010 pada 10:28 am |
yg goblok itu qmu…
qmu yg gk mengenal cinta yah kyk gitu lh….
marthini said this on 14 Juli 2010 pada 5:01 pm |
ceritanya sngat mngharukan….
tak terasa air mta q jtuh….
smga pngrbanan istri anda tdk sia2….
syangilah pnggati istri anda wlau dy tk sprti istri anda….
irdie said this on 15 Juni 2010 pada 8:52 pm |
subhanallah masih adakah wanitya seperti ini di duani. cerita sangat sedih… hanya orang yg tidak pnya persaan bla ia tak menangis setelah memabca ini…
adam said this on 16 Juni 2010 pada 11:26 am |
awww >,< bner2 mngharukan . . bikin nangiss . . T.T
Ellvina Cinta said this on 21 Juni 2010 pada 5:13 pm |
membuad air mataku terjatuh_ …… .. .
smuga bunda mendapattkan tempat terindah dsna_
jee kawai said this on 22 Juni 2010 pada 1:51 pm |
air mata ni langsunk jatuh
vha said this on 23 Juni 2010 pada 10:43 am |
Wah mengharukan sekali….sampai gak bisa menahan air mata…
semoga bunda mendapat kebahagian yg abadi di sana..
Yuni said this on 23 Juni 2010 pada 11:03 am |
Bunda jangan kau tinggal kan aku !!! kau memberi aku cahaya baru tentang hidup!kau wanita terbaik!
Ivan said this on 24 Juni 2010 pada 8:12 pm |
membuat ku terjatuh dan terjatuh lage! air mata ini untuk mu bunda!
Ivan said this on 24 Juni 2010 pada 8:16 pm |
gak kuat rasanya baca cerita bunda?1000 jempol buat bunda bahkan tak terhingga….?air mataku gak abis-abis baca kisahmu bunda.
belajar buat ikhlas dan sesabar itu gak semua wanita bisa.tapi bunda
bisa.buat bunda aku SALUT banget,bunda selamat berbahagia ditaman surga.
adchavia ayu said this on 27 Juni 2010 pada 11:52 pm |
huh..mengharukan…mpe tak kuat menahan aor mata ini..
senja said this on 30 Juni 2010 pada 12:50 pm |
uhhhhhh…..sampe nangis nih gua…ga kuat bnget nahan airmata…emang mengharukan banget…hikz,hikz:(
lulu said this on 2 Juli 2010 pada 3:04 pm |
aq sperti hidup di cerita ini… ingin sekali jadi bunda yg sabar dan penuh ketulusan… semoga Allah SWT selalu bersama Mu, Bunda..
tutik lestari said this on 7 Juli 2010 pada 5:43 pm |
subahannallah ….sungguh sangat menyentuh hati , dan aku tak kuat menahan air mataKu , semoga d Alam sana Allah selalu bersamaMU bunda…dan seandaiya aku pada posisi itu mungkin aku tak bisa memaafkan diriKU sendiri yang telah menyiayiakan seorang istri yang sangat cinta padaKu
Andree allejo said this on 14 Juli 2010 pada 7:51 am |
Tuhan… aq ingin kan cinta seperti itu.
apakah suatu saat nanti ada seorang pria yg sangat mencintai ku seperti cerita kisah ini ???
marthini said this on 14 Juli 2010 pada 4:53 pm |
ya ampun sedih bget…. mengharukan bget.. Q smpe ngis .. baca nya
ehyie said this on 15 Juli 2010 pada 10:29 am |
Ya Allah,
crita nya sngat mgharukan. .
Smpe2 aq gag bsa nhan air mtaqu. .
;-(
Chiloverz said this on 17 Juli 2010 pada 11:08 pm |
suami yg sangat baik.
semoga semua amal ibadahmu diterima, “bunda”
genjhor said this on 18 Juli 2010 pada 7:53 pm |
subahanallah, kisah ini sungguh mengharukn . seikhlasnya seorang istri untuk dimadu, tapi dalam hatinya siapa yang tahu bahwa seorang istri itu sebenarnya sangat sngat rapuh .
gheshy fitria aulia said this on 23 Juli 2010 pada 10:00 pm |
mataku berkaca2…tenggorokan ku tercekat…setiap membaca kata demi kata..sunggun menyesalny org yg menyia2kn bunda….
alan khan said this on 28 Juli 2010 pada 6:50 pm |
jd nangis bneran kuu,..gag slesai”
😥
aplagi d iringi lagu yg bkin nangis jg…
hhuuwwaaaaaa………
badi husnia said this on 30 Juli 2010 pada 1:42 pm |
aku pengen kayak bunda,.,..T_T
aku pengen jadi istri yang kayak bunda T_T
ya allah semoga aku bisa jadi seperti bunda,.
ikhlas,.,sabar,.,pemaaf,.,
buat ayah…jangan egois lagi yah…sakit banget rasanya d tinggal setelah tau bahwa orang yang ita sayang pergi,.,.
ulva said this on 31 Juli 2010 pada 11:31 am |
masih ada gk y cewk spti fisha?? Smga kelak q dpat istri spti dia gk akan q sia2in.
hanank said this on 5 Agustus 2010 pada 1:51 pm |
masih adakah wanita seperti dalam kisah ini,yang maw mengorbakan segalaX buat suamiX tercinta,,sungguh mulia hatiX,,begitu tulus kasaih sayangX,,,,,,,,,,
Aq berlinang aermata ketika membaca cerita ne….Q teringat seorang yg paling Q sayangi………..
Adrian said this on 6 Agustus 2010 pada 7:07 pm |
bunda qu ingin mempunyai sifat sepertimu nanti..yg sllu sbar dlm menghadapi suami qu nanti…
qu sangad terisnpirasi dengan semua sifat mu bunda
vhie said this on 11 Agustus 2010 pada 3:34 pm |
qU ingin sekali melihat sosok bunda wlwpun skrang sdh tak mungkin lgi untuk bertemu..
ayah kau sangat b’runtung mendapat kn seorng istri seperti bunda..
ayah klo bs tolong simpan fto bunda d’blog ini agr qu bs melihat sosok wanita yg menjadi panutan bwt smua orng
vhie said this on 12 Agustus 2010 pada 10:35 am |
kesetiaan yang di tunjukanya,membuktikan bahwa masih ada wanita yang meniliki kunci surga di jaman yang sudah kacau ini.
hendry said this on 12 Agustus 2010 pada 4:45 pm |
baca crita ni sekali..
tapi nangisnya berkali2..
ayah sangat beruntung mempunyai istri sperti bunda..
semoga aq bisa bersikap seperti bunda kepada suamiqu kelak..tapi bukan berarti aq mau dimadu!!
diana said this on 15 Agustus 2010 pada 7:22 pm |
Alhamdulillah, udh bs bc nie crita,,,
bs d’buat pegangan kelak wat istri Qu,,,
smg dpt istri yg solehah,,, Amiennn
yuri said this on 16 Agustus 2010 pada 9:15 am |
Subhanalla,,ketegaran & keikhlasan yg sgt menginspirasi
nisa said this on 16 Agustus 2010 pada 8:52 pm |
Bikin nangis . . . .hua. .hua. . .hua. . . .
Bru kali ini aq bsa nangis baca crita. . . .
Ashgh0r 'ali said this on 17 Agustus 2010 pada 5:45 am |
ceritanya sangat mengharukan
luar biasa seorang istri yang tabah dalam menghadapi cobaan hidup ini..
surfing said this on 19 Agustus 2010 pada 2:28 pm |
Subhanallah..Allah Akbar….Allah SWT paling mengetahui terhadap setiap umatnya, cintailah cintailah …..
susiantohandoyo said this on 20 Agustus 2010 pada 7:42 am |
subhanallah…
susiantohandoyo said this on 20 Agustus 2010 pada 7:44 am |
subhanalloh….
dialah perhiasan dunia yg sesungguhnya…
wanita solehah yg selalu dilindungi oleh Alloh SWT
bagi gw, dy wanita suci penghuni surga..
hidup kekal bahagia didalamnya..
dwi said this on 23 Agustus 2010 pada 10:49 am |
Sedih……. moga aku bisa ambil pelajaran dari ceritanya….
a.nasyiatul said this on 24 Agustus 2010 pada 2:58 pm |
Aq baca sampai netesin Air mata,…..
a.nasyiatul said this on 24 Agustus 2010 pada 3:58 pm |
sedih,sedih,sedih hati ini, Air mata sampe2 netes…..
suaib said this on 24 Agustus 2010 pada 3:59 pm |
ceritx bagus banget…
sampai-sampai tangan aq dingin semua…
hati ne sakit n merasa teriris.andai aja aq yang da dalam cerita trsbut pazti gk kn kuat n setegar bunda(tokoh yang ada dalam cerita).bahkan sampai aq nangiz…
karna isi ceritanya aq jadi dibuat terharu..
baguz banget ceritanya…
cerita ini menunjukkan pengabdian istri pada suami bahkan dalam keadaan sedih,susah,senang,sakit dia tetap bertahan walaupun keluarga sang suami tak suka padanya…
good…
aku salut…
aulia andini said this on 25 Agustus 2010 pada 3:14 pm |
cerita nya sangat mengharukan..
membuat aku menangis..
aku tidak sanggup klo ini benar2 terjadi dengan diriku..
aku bukan tipical org yg sabar,aku orangnya egois..
beruntung sekali dia mendapatkan seorang istri yang tabah dan sabar menghadapi masalah,…
is the best buat istrinya…
novia dewi said this on 1 September 2010 pada 1:23 pm |
subhanallah
msh ada wanita se sholeha itu zaman skrng
aku sangat prihatin dengan coba’an ke pada sang bunda
tmeyi said this on 1 September 2010 pada 6:36 pm |
subhanallah cantik nian hati bunda…smg saya bs seperti bunda…..
alya lia said this on 2 September 2010 pada 10:01 pm |
subhanallah , indah sekali hati sang bunda . menangis aku. kisah ini memberikan ku banyak pelajaran
astri kahar said this on 7 September 2010 pada 1:29 pm |
sumpah ceritanya menyentuh bgt,…thanks..ini bs jd inspirasi buat ku…
Aya said this on 7 September 2010 pada 3:51 pm |
smoga untuk setiap yang tertunda,terganjal atau tidak tersampaikan bisa segera dituntaskan…agar tak ada yang tersisa dan tertinggal diakhir kelak…sosok yang indah dalam keindahanya.
yoga said this on 13 September 2010 pada 6:49 am |
aku tak kuasa menahan air mata membaca kisah ini…
walawpun aku belum menikah tp tak tau kenapa aku merasa te4rbawa dalam kisah ini,mungkin karena kisah cintaku jg menyedihkan dtambah lagi panggilan kesayanganku sama cwok ku sama dengan kisah ini
fifi angela said this on 23 September 2010 pada 1:00 pm |
aku tak kuasa menahan air mata membaca kisah ini…
walawpun aku belum menikah tp tak tau kenapa aku merasa te4rbawa dalam kisah ini…..
fifi angela said this on 23 September 2010 pada 1:03 pm |
sungguh..sungguh..aku sangat terharu..sehingga air mata ku keluar………..aku hanya bisa blg…cerita ini is the best…..
iwan masli said this on 27 September 2010 pada 5:55 pm |
sedih,,,bgus,,,,
tika said this on 27 September 2010 pada 10:38 pm |
Subhanallah… masih adakah wanita seperti itu di dunia ini…???
chynta chantid said this on 28 September 2010 pada 12:30 pm |
sedih banget…
Ampe’ nangis bacanya…
Semoga bunda tenang di alam sana
Aisyah said this on 1 Oktober 2010 pada 1:37 pm |
Aku sampai menangir terharu…
T.T
😦
Gadiez said this on 7 Oktober 2010 pada 12:24 am |
nangis gue wooy, sumpah mengharukan kali TT.TT
ichan said this on 7 Oktober 2010 pada 8:31 pm |
Bunda aku berdoa agar kau diterima disisinya… Amin…
Gonjez said this on 9 Oktober 2010 pada 12:36 am |
andai aku bisa menjadi seorang wanita yang sekuat bunda..
redita said this on 16 Oktober 2010 pada 2:35 pm |
andai saja . aku seperti bunda . menjadi wanita yang sangat baik .semoga bunda masuk syurga ya . amin 🙂
rinirinsyaa said this on 18 Oktober 2010 pada 6:34 pm |
Wah bagus banget, ijin untuk di review dan muat ulang di blogku yaa… bagus2….
Abdul Malik Sholihin said this on 19 Oktober 2010 pada 9:00 am |
SUBHANALLAH ,,
keren banget ceritanya , bikin nangis >,<
reizha said this on 19 Oktober 2010 pada 3:37 pm |
aq sangad terharu…….
tidak sengaja air mata ini menetes…..
luve u bunda..
smoga kau bahagia di sana
Muhammad Fhendy said this on 20 Oktober 2010 pada 9:15 pm |
ktika air ini menetes,,,,,
sungguh mengharukan crita ini,,,,
smua orank psty nangis dinuatx,,,
your is the best BUNDA,,,,,,,,
satria adi k said this on 20 Oktober 2010 pada 11:21 pm |
Ya Allah…
Smoga BunDa MnDt TmpaT Yg IndaH Dsna…
Waahh,,JD BasAh Ni MAta Mbaca KisaH Bunda,,,Gra” BAca KIsaH ini,Tmn” KAntor Ngirain q NAngis Krn PAtah hati,,Pdhal Gra” Bca KIsaH Bunda,,,heheheehhe
Asmie said this on 21 Oktober 2010 pada 8:09 am |
SubhannAllah..sungguh wanita ( Istri ) yg tegar.
Semoga aku kelak bisa mjdi istri yg tegar seperti kamu.. Amiin
jujur air mata ku menetes saat membacanya..
Semoga Bunda bahagia disana.. Amiin
Linda said this on 29 Oktober 2010 pada 12:55 pm |
sedih bngt ceritana 😥
sipki said this on 10 November 2010 pada 8:32 pm |
terlalu dramatisir
ungkhe said this on 18 November 2010 pada 1:19 pm |
keren bgd subhanallahh ..
teh fisha udah jadi istri solehah !!!
sedihh ..
wihdah asykariyyah said this on 21 November 2010 pada 12:50 am |
ya ampun…………..sedih bgt nie cerita…………….
nggx sanggup aq nahan tangis……………….
diean said this on 24 November 2010 pada 9:09 am |
subhanallah,,, semoga bunda bahagia di sisiMU ya robb…
stace mieda said this on 25 November 2010 pada 5:55 am |
huuaaaaaaaaaaaaaah. cobaaa si bunda jdi istri Q . gak bakal sakit deh . edan tu ayah mau aj nikah ma istri gak jelas . nysal kan lu. . hedeeeeeeeh
padil said this on 1 Desember 2010 pada 9:35 am |
cintanya sejati..rela berkorban demi kebahagiaan orang yang di cintainya..pengorbanan selalu dilakukan mungkin lahiriahnya kalah dengan keadaan yang ada tetapi bathiniahnya akan selalu memancarkan kemenangan dengan cinta sejatinya..
hendrik said this on 4 Desember 2010 pada 12:32 pm |
cerita ini bikin air mataku netes terus selama baca cerita ini ..
bener2 istri yg sangat sayang sama suaminya, dan bisa tegar meskipun disakiti saat ia sedang mnderita kanker ..
cinta yg abadi sampai mati T_T .
winda said this on 10 Desember 2010 pada 7:48 pm |
ceritanya menyedihkan,, sprt qu tk sangup mbcanya hingakn air mata ku jatuh mengalir membasahi pipi ku…benar2 mnyedihkn..
ana said this on 14 Desember 2010 pada 1:21 pm |
hati bunda begitu mulia,,, aku sangat terharu dengan semua kisah cintanya.
dia begitu tulus mencintai suaminya,,,sungguh sangat jarang yang memiliki hati yang kuat & tegar seperti bunda.
terima kasih bunda,,semoga menjadi teladan yang buat kita semua.
amin.
naek said this on 21 Desember 2010 pada 11:16 am |
sedih juga yang aku alami….anak meninggal umur kurang lebih 8 bulan setelah kurang lebih 7 bulan di Jakarta (tahun 2005 silam)…dan istri meninggal setelah 1 tahun saya di Korea 2006 silam…dan istri saya orangnya saleh, ngomong meskipun kita lagi susah, membuat saya jadi senang,….ceritanya panjang ini kisah nyata yang aku alami..call : (hidden)
rollyn said this on 22 Desember 2010 pada 2:28 pm |
the power of love
ibanezaldo@yahoo.com said this on 24 Desember 2010 pada 1:49 am |
Cinta itu ‘Tuhan’ yg menentukan
Joses Vito said this on 28 Desember 2010 pada 5:15 pm |
Qbca crita pas qgy rapuh..aq seorang wnta yg sat ni bnar2 hmpir ptus asa dg ujian cnta dlm hdupq…hingga sat qbca crta ni,qbs mykinkan driq klo aq kuat,dn aq bs..subhanallah…BUNDA akn jd inspirasi dkm hdupq,,ktegran dn ktulusan hti BUNDA mjd pljran sngt brhrga bgiq..smga Allah mngganti skt BUNDA ddunia dg kbhagian tiada tara dsurga,amin…dn buat AYAH,mksh dn smga AYAH brtmu dg BUNDA d srga,amin..smga ni jg djadikan pljaran buat laki2 d dunia ni,amin ‘n_n
anin said this on 29 Desember 2010 pada 10:31 pm |
i like this story……
rian cuex said this on 31 Desember 2010 pada 10:37 am |
sungguh tulus cinta itu bunda, seandainya aku yang memiliki cinta itu .
ternyata cinta seorang wanta luar biasa , dri pada seorang lelaki.
khemal said this on 1 Januari 2011 pada 6:00 pm |
subhanallah…. kisahnya sangat mengharukan….. kisahnya tidak akan bisa aq lupakan
vhya said this on 4 Januari 2011 pada 9:44 am |
cwo goblooogggg !!!!!, lo g bkal dpet cwe ky” bunda” lg dlm idup lo ,lw ktmu gw dh tk rebus lo . .. . !!!!!!
pocong said this on 9 Januari 2011 pada 10:02 am |
mantab GAN storynya makasih dah ma0 berbagii…
Abdul Mu'min said this on 14 Januari 2011 pada 10:47 am |
kisahnya bagus banget ,,,,,,,,,,
jdi terharu bacanya,,,,,
putri sutaji said this on 16 Januari 2011 pada 9:25 pm |
subhahanallah……
ervina panduwinata said this on 23 Januari 2011 pada 6:54 pm |
Nangis mode on…hiks….jadi inget mama…
berlian titpian ilahi said this on 23 Januari 2011 pada 9:31 pm |
Nangis mode on…hiks….jadi inget mama…
bunda yang hebat bgt dah…
berlian titpian ilahi said this on 23 Januari 2011 pada 9:34 pm |
critax sngat mgharukan…..
qu bangga dgn wanita seperti fisha….:)
thary said this on 25 Januari 2011 pada 3:05 pm |
alangkah mulia hatimu bunda..
utami said this on 26 Januari 2011 pada 1:46 pm |
sedihhhhh bgt ga kuat dengar ceritanya.ya allah semoga aq bsa jadi istri yg bgtu tegar
mayumi_kamaguchi said this on 31 Januari 2011 pada 8:56 am |
aminn..mg bunda setia menunggu sang ayah…
sumpah aku nangis baca posting ini……….
heri raden said this on 2 Februari 2011 pada 8:42 pm |
Q sukia bnget cerita’@,,,
menyentuh,,,
ju2r Q sampai nangis baca’@…….
Q salut sama sifat bunda,,,,,,,,,,
Ririn said this on 6 Februari 2011 pada 2:18 pm |
aku salut banget sama bundah..
dah maw jadi istri yang paling tegar..
kukira ndak da lage cew sperti bundah..
ternyata msih ada loh..
bun tunggu ayu ya..
ayu jga mw sperti bundah…
ayu said this on 15 Februari 2011 pada 8:02 pm |
ceritanya menarik .. jadi pengen membaca lagi nih … 😉
Penginapan di jakarta said this on 18 Februari 2011 pada 3:46 pm |
ceritanya sedih banget ….istri yang soleha…amin
seriiiiii said this on 25 Februari 2011 pada 11:27 am |
cerita nie bagus bangetz tanpa q sadari air mataku menetes…
mudah2an suatu ketika nanti q menikah q bisa sabar seperti fisha dalam cerita nie….
yunix said this on 1 Maret 2011 pada 12:02 pm |
ya Allah….
jika aku diberi pilihan, aku ingin mempunyai istri yang dewasa.Na seperti FISH…..
adi said this on 5 Maret 2011 pada 1:35 am |
sangat2 mharukan…ampe sembab mata qu.
loly said this on 8 Maret 2011 pada 9:25 pm |
sngguh mengharukan,,,smpai ngis nech aq.,,sdiih bgt crita ny,,mdh2an wnita tngguh sprti wnita di crita ini,,,dtrima disisi yg pling indah brsama tuhan,,,salut aq ma wnita sprti dy,,,aq aj law diposisi dy,,,mskipun aq blom mnikah,,,aq blom bsa stegar dy,,,mngkin udh lari dluan aq,,,mndhadapi cbaaan ini,,salut btul ma wnita tegar ini,,,bruntung bt suuami suami yg mndapatkan wnita berjiwa malaikat sprti dy…
dewie novita said this on 10 Maret 2011 pada 6:23 pm |
sngguh mengharukan,,,smpai ngis nech aq.,,sdiih bgt crita ny,,mdh2an wnita tngguh sprti wnita di crita ini,,,dtrima disisi yg pling indah brsama tuhan,,,salut aq ma wnita sprti dy,,,aq aj law diposisi dy,,,mskipun aq blom mnikah,,,aq blom bsa stegar dy,,,mngkin udh lari dluan aq,,,mndhadapi cbaaan ini,,salut btul ma wnita tegar ini,,,bruntung bgt suuami suami yg mndapatkan wnita berjiwa malaikat sprti dy…
dewie novita said this on 10 Maret 2011 pada 6:24 pm |
enggak nangis sii bacannya, tapi hatiku ikut sakit.. hihihi.. belajar lebih kuat lg… 🙂
angel said this on 11 Maret 2011 pada 10:50 am |
Masyaa Allah bguz bgtt critaa,x
” Ya Allah semoga aku bisa menjadi seorang istri setegar dia”
thifanny said this on 12 Maret 2011 pada 10:44 am |
dulu pernah baca.. tapi berapa kalipun aku baca.. selalu aja pengen nangis rasanya :((((
alyana69 said this on 12 Maret 2011 pada 11:15 pm |
semoga bunda menjadi bidadari d surga..
Buat ayah,,,g selamax qt bergantung pd ortu…
allan said this on 19 Maret 2011 pada 4:36 pm |
subhanallah,,,sungguh wanita yang luar biasa …selain sabar & akhlaknya mulia dy rela suaminya membagi hati…? insyaallah,,jika aq berkeluarga nanti aq ingin seperti bunda yg tegar dalam menghadapi ujian yg deberikan ALLAH.SWT…amin
semoga bunda bahgia disana & diberikan jalan yg terang oleh ALLAH.SWT ,,AMIN ^^
Moetzz said this on 22 Maret 2011 pada 5:10 pm |
cerita yang sangat mengharukan…
semoga aku bisa menjadi wanita setegar dia….!!!!!!!!!!
novi said this on 23 Maret 2011 pada 9:53 pm |
sedih.. sampe nangis….
tieyazz said this on 24 Maret 2011 pada 3:44 pm |
nice story!!sampe nangis bca na!!
Oktaviani said this on 25 Maret 2011 pada 12:29 pm |
Ya ALLAH.begitu mulianya maklukmu..semoga disana ia selalu mendapat rahmat dan karuniamu..wanita yang seperti inilah wanita yang benar2 mulia dihadapanmu dan dihadapan sesama makhlukmu!!
Hegar Wibawa said this on 26 Maret 2011 pada 8:38 am |
Subhanallah…benar-benar wanita cantik kepunyaan Allah. Ya Allah, kuatkanlah hamba dalam langkah yang telah Kau gariskan.
Semoga Bunda diterima di sisi-Nya. Amiin
cantik said this on 27 Maret 2011 pada 7:59 pm |
salute dech bt bunda,,,
dhewi-nha ratna dewi said this on 28 Maret 2011 pada 7:52 pm |
sedih aku banjir air mata nih
nurul said this on 30 Maret 2011 pada 10:51 am |
waaahh ..
bunda sabar bgtz …
salt akuh m bunda ,, cnta.a tlus bgtz bwt ayah smpe dy mninggal …
;(
akuh mao jdi istri ky bunda ahh 😀 (nkah z blm)
ChyLa_Romlah said this on 30 Maret 2011 pada 12:15 pm |
aku mau jadi orang yang sabar kaya BUNDA
dina seuta said this on 30 Maret 2011 pada 1:04 pm |
luar biasa yaaa….. sungguh wanita kuat dan tegar.. calon penghuni surga..
Chena said this on 4 April 2011 pada 1:46 pm |
Subhanallah :’)
:) said this on 4 April 2011 pada 2:55 pm |
bagus bgt ya kata kata nyah
ryans said this on 4 April 2011 pada 8:20 pm |
allah huakbar
sungguh cerita yang menggentarkan hati ku
dita said this on 7 April 2011 pada 7:55 pm |
cedih bgt Cerita_A …
Qhu amPek naNgiz baca_a
zhanti Loverz said this on 12 April 2011 pada 4:12 pm |
smpah gue pngen bnget pnya istri yg kek gt…
d mn seh dpat nya wanita yg seperti itu..?
arfan said this on 18 April 2011 pada 5:04 am |
subhanallah :’)
yunita said this on 20 April 2011 pada 8:20 pm |
sedih bgdt … :(( subhanallah istri yg shalehah ..
patut dcontoh 😦
ecca said this on 25 April 2011 pada 8:14 pm |
Mungkin sulit mendapatkan istri seperti itu kelak , Mungkin kita harus selalu Berdoa kepada Allah SWT untuk diberikan istri seperti itu …….
tapi harus ikhtiar juga ya ….
Brahmana said this on 27 April 2011 pada 8:21 am |
subhanallah,.
ingin rasanya mempunyai istri seprti beliau,.
cerita nya bkin terharu,.. ^_X
Fardhan said this on 27 April 2011 pada 10:17 am |
subhanallah,.
ingin rasanya mempunyai istri seprti beliau,.
cerita nya bkin terharu,.. ^_^
Fardhan said this on 27 April 2011 pada 10:18 am |
jujur q nangis membacaxxxxxxxx bahkan berhenti sajenak uktuk mengusap air mataku……..
franz said this on 6 Mei 2011 pada 1:33 pm |
Sumpah sedih babget ni cerita, aplagi yg ngalamin. yg baca aja ngerasain sakitnya.
YA ALLAH semaga tiak pernah ada lagi kisah ini, kisah sedih yg sangat menyakitkan.. Walaupun itu semua karena kehendak MU
sri said this on 9 Mei 2011 pada 6:15 pm |
saking sedihnya, mata ini mengalirkan airmata…
so sad…
inggria said this on 9 Mei 2011 pada 3:38 pm |
membuat ku menangis
erna said this on 10 Mei 2011 pada 1:39 pm |
ya ampyuunnn……
Ceritany sangad mengharukan,,bgus banged, gw ampe kebawa sedih & menangis ngbaca ceritany….. ;(
icha said this on 14 Mei 2011 pada 10:55 pm |
ya ampyuunnn……
Bener2 seorang wanita yang tegar,,,
Ceritany sangad mengharukan,,bgus banged, gw ampe kebawa sedih & menangis ngbaca ceritany….. ;(
icha said this on 14 Mei 2011 pada 10:57 pm |
hmm.. Sungguh sebuah kisah perjalanan cinta yang sangat mengharukan sekali. Hingga membuat mata saya berkaca-kaca.. 😦
Hotels In Bali said this on 14 Mei 2011 pada 11:38 pm |
Mengharukan sekali cerita ini sampai sampai ku meneteskan air mata.
Ria said this on 16 Mei 2011 pada 5:48 pm |
subahanallah
hari said this on 16 Mei 2011 pada 6:12 pm |
sangat menguras air mata … T.T
cerita nya sangat mengharukan ..
ieiem said this on 17 Mei 2011 pada 4:26 pm |
subhanAllAh,,,,
aQ ingiN menjaDi sosoK seperti Bunda,,,
herna said this on 18 Mei 2011 pada 12:05 pm |
mengharukan bangeeeeeeeetzz..
Rina Mutiara said this on 20 Mei 2011 pada 12:22 pm |
Hmmm..
Walau pun udah berulang kali baca nya tapi ttep ajja bikin nangiss..
Hikz..hikz..hikz :`(
Salut de buat bunda..
semoga masii ada perempuan seperti itu di dunia ini.
Selvia said this on 20 Mei 2011 pada 5:15 pm |